Sunday, September 7, 2014

Kepemimpinan dalam Organisasi


Pemimpin
Istilah “Kepemimpinan” sebagai terjemahan dari “leadership” seringkali dijumpai dalam kehidupan dan merupakan persoalan keseharian dalam bermasyarakat, berorganisasi, berusaha, berbangsa dan bernegara, dalam pengertian umum kepemimpinan menunjukan proses kegiatan seseorang dalam memimpin , membimbing , mempengaruhi atau mengontrol pikiran , perasaan atau tungkah laku orang lain. Ketika pada masa Socrates dulu melakukan kegiatan kepemimpinannya dengan komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), kemudian Demosthenes dengan komunikasi kolompok (grub communication) maka dalam abad ini para pemimpin bergiat dengan komunikasi massa (mass communication).
Islam sebagai rahmat bagi seluruh manusia, telah meletakkan persoalan pemimpin dan kepemimpinan sebagai salah satu persoalan pokok dalam ajarannya. Beberapa pedoman atau panduan telah digariskan untuk melahirkan kepemimpinan yang diridai Allah SWT, yang membawa kemaslahatan, menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat kelak.
Sejarah Islam telah membuktikan pentingnya masalah kepemimpinan ini setelah wafatnya Rasul. Para sahabat telah memberi penekanan dan keutamaan dalam melantik pengganti beliau dalam memimpin umat Islam. Umat Islam tidak seharusnya dibiarkan tanpa pemimpin. Sayyidina Umar R.A pernah berkata, “Tiada Islam tanpa jamaah, tiada jamaah tanpa kepemimpinan dan tiada kepemimpinan tanpa taat”.
Pentingnya pemimpin dan kepemimpinan ini perlu dipahami dan dihayati oleh setiap umat Islam di negeri yang mayoritas warganya beragama Islam ini, meskipun Indonesia bukanlah negara Islam.

Dalam artian yang umum kepemimpinan menunjukan proses kegiatan seseorang dalam memimpin , membimbing , mempengaruhi atau mengontrol pikiran , perasaan atau tungkah laku orang lain. Pemimpin adalah mahluk social , itulah realitas yang tidak dapat dibantah atau diingkari oleh setiap pemimpin , maka ungkapan ini adalah setiap pemimpin membutuhkan komunitasnya untuk membangun dukungan atau kerja sama. Selain itu pemimpin sebagai mahluk social membutuhkan individu lain sebagai mitra guna membangun kerja sama untuk mencapai tujuan, dapat dipastikan sebagai individu tidak mungkin pemimpin mampu mewujudkan semua gagasan , cita-cita dan harapannya seorang diri tanpa kontribusi dari komunitasnya, hal itulah yang mendorong pemimpin mendirikan suatu organisasi ,perkumpulan, bangsa ataupun suku. Dalam Al-Quran juga terdapat ayat yang menganjurkan kita untuk berbangsa dan bersuku :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(Al-Hujurrat : 13)
Dalam pandangan Islam Allah SWT juga telah memberi tahu kepada manusia, tentang pentingnya kepemimpinan, sebagaimana dalam Al-Quran kita menemukan banyak ayat yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan. Salah satunya dalam Al- Baqarah ayat 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah: 30)
Dalam ucapan-ucapan Nabi SAW terdapat sebuah Haditz yang jelas dan terang menunjukan bahwa pemimpin dalam suatu kaum (kelompok) adalah sebagaian dari ajaran-ajaran yang disampaikan, dan dianjurkan untuk berjama’ah atau berkelompok yaitu jama’ah dan memiliki pemimpin sebagaimana ucapan Nabi SAW
Tidaklah halal bagi tiga orang yang sedang berada disebuah padang sahara (tanah lapang) kecuali salah seorang diantara mereka menjadi pemimpin” (HR. Imam Ahmad didalam musnadnya)
Didalam riwayat lain
jika tiga orang keluar untuk berpergian maka hendaknya salah seorang diantara mereka diangkat sebagai pemimpin” (HR Abu Dawud)
  1. Sifat pemimpin
Meskipun tidak mudah menentukan sifat-sifat dan ciri-ciri seorang pemimpin akan tetapi kebanyakan pemimpin yang baik dan merupakan cirri-ciri yang diperhatikan oleh para penilai yang sedang melaksanakan saringan terhadap calon-calon pemimpin dalam latihan-latihan kader kepemimpinan, ditegaskan bahwa setiap pemimpin harus memiliki beberapa sifat yang harus ada dalam setiap pemimpin , antara lain :
  1. Berkata Benar (Jujur)
Setiap pemimpin yang diberikan amanah dari golongannya harus menerapkan sifat jujur, dalam ayat Al-Quran surat An-Nisa ayat 9 juga dijelaskan bahwa seseorang harus berkata dengan benar (jujur)

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Dari segi substansi, komunikasi Islam harus menginformasikan atau menyampaikan kebenaran, faktual, hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong, juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta.
Hendaklah kamu berpegang pada kebenaran (shidqi) karena sesungguhnya kebenaran itu memimpin kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
  1. Dapat memotivasi
Seorang pemimpin harus dapat menjadi pelindung dagi anggotanya, dalam islam seorang pemimpin itu seperti seorang imam yang menjadi penunjuk arah dan sebagai pemberi arahan, selain itu seorang pemimpin juga harus bias memberikan motivasi kepada anggotanya , seperti dalam surat An-nisa ayat 63
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.
Perkataan seorang pemimpin adalah perkataan yang dianggap sebagai suatu arahan dan sebagai suatu aturan dalam organisasi maka perkataan seorang pemimpin harus tegas atar dapat membekas pada diri mereka .
  1. Berkata baik dan sopan
Perkataan pemimpin adalah suatu panutan bagi anggota organisasinya , maka setiap ucapan yang keluar harus dipikirkan baik-baik apakah itu sopan atau itu perkataan yang tidak harus diucapkan, dalan Islam setiap umat diharuskan berkata baik dan sopan dan itu juga terdapat dalam surat An-nisa ayat 5
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik dan sopan.
  1. Manutamakan keadilan
Manusia itu sejajar hanya iman yang membedakannya, seorang khalifah yang sudah ditunjuk dan diberikan amanah sebaiknya tidak mebeda-bedakan kaumnya, artinya setiap kaum harus sejajar dan sama tanpa memandang sebelah mata, dalam Al-quran surat Al-maidah ayat 8 dijelaskan bahwa manusia harus bersikap adil
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
  1. Tidak Meminta Jabatan
Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,
”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  1. Penglihatan social
Yang dimaksud dengan penglihatan social adalah kecakupan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap , dan kebutuhan anggota-anggota lainnya dalam kelompok , kecakapan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas kepemimpinan.
  1. Keseimbangan emosional
Berdasarkan penelitian ternyata keseimbangan emosional merupakan factor penting dalam kepemimpinan , penelitian tersebut menunjukan bahwa seorang pemimpin lebih banyak memiliki sikap perasaan yang positif terhadap lingkungannya daripada seorang yang bukan pemimpin .
  1. Prinsip dan Sistem dalam organisasi pemerintahan berdasar ajaran islam
  1. Prinsip pertama ,Islam dalam Al-Quran dan Sunnahnya mengharuskan kita memegang teguh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah unum bagi suatu masyarakat (kaum)
  2. Prinsip kedua, kata “Al-Khilafah” tidak hanya berarti tegaknya seorang kepala bagi kaum muslimin yang menjadi pemimpin dan penguasa mereka yang menggantikan Nabi SAW dalam sifatnya sebagai pemimpin kaum muslimin dan kepala Negara mereka.
  3. Atas dasar uraian yang telah lalu , ungkapan “system Al-khalifah atau system pemerintahan islam” berarti kumpulan-kumpulan prinsip dasar yang dibawa islam didalam dua sumber nya yang pokok yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.

0 comments:

Post a Comment

 

MULTIMEDIA. Copyright 2013 All Rights Reserved |Template by Panduan Belajar Seo dan tutorial blog |Support Tips Trik Formasi top eleven dan Winning Eleven